Selasa, 20 Juli 2010

SPANNING TREE PROTOKOL

Dalam sebuah jaringan switching, setiap komputer terhubung ke switch diberikan sebuah segmen khusus. Isolasi perangkat individu dalam segmen yang berbeda tersebut disebut dengan microsegmentation. Menggunakan microsegmentation perangkattabrakan tidak lagi menjadi sebuah persoalan.Di dalam jaringan switch terdapat SpanningTree (802.1d) yang merupakan sebuah protokol untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan
mengelola redundant link dalam jaringan. Ini adalah protokol manajemen link yang menyediakan redundansi sementara mencegah perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan. Salah satu mode yang paling sering dilaksanakan dalam layer 2 switching
disebut store-and-forward. Sebuah switch yang menggunakan store-and-forward akan
menunggu data lengkap atau frame yang akan diterima dan memeriksa kesalahan sebelum
meneruskannya. Karena kondisi ini, switch yang menggunakan store-and-forward akan
lebih lambat. Data yang gagal cek redundansi siklik (CRC) atau giant (lebih dari 1518 bytes) atau runt (kurang dari 64 bytes) akan disaring dan dibuang.

Menunjuk ke root switch adalah salah satu fungsi pertama dilakukan karena itu adalah awal STP logis dalam jaringan. Semua perangkat dalam jaringan bertukar ID Bridge (BID) yang berisi alamat-alamat MAC dan bridge prioritas. Pengaturan prioritas dari setiap perangkat dapat diatur oleh sistem administrator. Perangkat dengan BID terendah akan menjadi perangkat root. Setelah root ditentukan, semua perangkat di jaringan akan mencoba untuk mencari tahu seberapa jauh mereka dari root switch mengirimkan BPDU melalui seluruh port.


Sumber : http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf


http://id.wikipedia.org/wiki/Layer_2_switch
http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf
http://pdf-search -engine.com/7.2002.pdf





0 komentar:

Posting Komentar